Eskalasi ketegangan antara Korea Selatan dengan Korea
Utara memicu Amerika Serikat untuk menjaga segala kemungkinan terburuk yang
akan menimpa sekutu asia mereka. Jepang pun alih-alih mengantisipasi serangan
malahan merapat kepada kolega mereka untuk segera mengambil langkah
perundingan.
Kemampuan Korea Utara untuk mempersiapkan arsenal
untuk menghadapi perang terbuka dengan seterunya memperlihatkan statistik yang
mengerikan. Pertumbuhan kemampuan negara komunis ini di alutsistanya membuat
Amerika Serikat meresponnya dengan mengirimkan dua kapal kelas perusak dan dua
unit F-22 dan bomber B-52
Jika skenario terburuk menjadi nyata maka tingkat
kerusakan infrastruktur di masing-masing negara akan sangat memilukan. Amerika
Serikat akan menghadapi kejadian buruk bahkan melebihi pedihnya Afghanistan dan
Iraq yang notabene peperangan gerilya dan memakan spirit perang namun dengan
level kerusakan pada infanteri semata. Namun jika skenario semenanjung korea
ini menjadi nyata, rudal-rudal jelajah kelas menengah Korea Utara akan mencapai
Guam dan beberapa properti Amerika Serikat di Jepang. Rusia mungkin akan
memberikan nafas buatan untuk Amerika Serikat dengan menahan mitra se-akidah
mereka untuk jangan menekan switch button untuk rudal dengan kepala nuklir.
Bayangkan 6000 prajurit GI akan hangus secara serentak di Guam jika Rudal
Musudan berhasil diluncurkan oleh tentara Korea Utara.
Efek jangka panjang dari perang tersebut adalah jatuh
lunglainya Amerika Serikat dimutilasi oleh perang-perang seperti Jazirah Arab,
Semanjung Korea dan efek dari bangkitnya singa-singa Afrika seperti Mali dan
Sudan. Ongkos mahal dari Trans New World Order sangat mengerikan.
Para penggiat penegakkan syariah trans-nasional seakan
mendapatkan pintu masuk gratis untuk memberikan match point bagi kematian
hegemoni demokrasi sundal. Hanya membutuhkan kesabaran tinggi sampai nafas
sekaratul maut ekonomi di ujung tenggorokan Obama. Pria manis yang pernah bersekolah
di Cikini Menteng Jakarta ini akan mati-matian meredam hasrat para jenderal
haus perangnya untuk menahan diri.
Pola serangan massive seperti ke Iraq tidak akan
berfungsi sama sekali jika gertakan nuklir telah digaungkan oleh Kim Jong Un.
Pria muda dengan model rambut layaknya Punk ini seakan tidak mempunyai analisis
mendalam mengenai bahayanya berperang dengan negara adidaya itu.
Melawan Amerika Serikat memang tidak membutuhkan
arsenal yang kelas wahid, melawan negara berstandar ganda ini hanya membutuhkan
militansi dan endurance yang tinggi. Peluru yang paling ditakutinya adalah yang
memompakan darah ke seluruh tubuh melalui aorta. Selama itu berdenyut maka
mimpi buruk senantiasa hadir di setiap malam di ranjang orang nomor satu di
Amerika.
Peperangan mematikan di seantero dunia akan
menghidupkan lampu perjuangan berikutnya. Tujuannya adalah Israil. Menumpahkan
segenap peluru, tombak, panah dan lemparan batu adalah pamungkas dari
persengketaan dunia.
Meruntuhkan tiang-tiang tatanan dunia baru dengan penegakan panji-panji Islam adalah hakiki peperangan. Bi idznillah!
Meruntuhkan tiang-tiang tatanan dunia baru dengan penegakan panji-panji Islam adalah hakiki peperangan. Bi idznillah!
Sumber: http://politik.kompasiana.com/2013/04/04/dampak-dari-perang-semenanjung-korea-terhadap-penegakan-syariat-islam-di-indonesia-548238.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar